ANAK MISKIN: Kayla Patria Syah nanda bersama ayahnya. |
MALANG – Di tengah gembar-gembor dinas pendidikan untuk menampung siswa miskin dan tidak memandang strata sosial, justru ironi pendidikan terjadi di SDN Sawojajar 1 Kota Malang. Calon siswa, Kayla Patria Syah-nanda, ditolak masuk SDN Sawojajar 1 dengan alasan tidak jelas. Pihak sekolah pun belum mau menjelaskan alasan penolakan tersebut.
Sedangkan ayah Kayla, Kivli Ismunandar, menyayangkan se kolah tidak mampu memberikan alasan jelas terkait penolakan putrinya. Sebab, saat dites, Kayla mampu menjawab pertanyaan dengan baik. Namun, dia meng ungkapkan bahwa di akhir tes Kayla sempat ditanyai apa peker jaan sang ayah.
Spontan bocah berusia 7 tahun itu menjawab sang ayah tidak bisa melihat dan tidak bekerja karena kondisinya itu. Sementara sang ibu bekerja sebagai tukang cuci dan seterika di rumah orang. Setelah itu, lanjut dia, sang pe-nyeleksi terdiam dan Kayla selesai dites. Dari fakta itulah, Kivli men-curigai sang anak tidak diterima gara-gara kondisinya dan ekonomi keluarganya.
Apalagi, sekolah tidak transparan tentang alasan penolakan itu. ’’Tolonglah kami yang ekonomi kecil ini, jangan dipersulit,’’ terangnya. Mencuatnya kasus penolakan siswa baru oleh panitia PPDB SDN Sawojajar 1 membuat geram anggota Komisi D DPRD Kota Malang. Terlebih lagi, penolakan siswa tersebut tanpa didasari alasan yang jelas.
Anggota Komisi D Sutiaji menegaskan, apabila benar terjadi penolakan siswa di SDN Sawojajar I, berarti sekolah tersebut telah mengabaikan komitmen dengan dewan. Sebab, sebelumnya diknas sudah berjanji menyelenggarakan PPDB secara transparan dan adil. ’’Tapi, melihat kasus ini, sekolah telah melakukan pelanggaran. Sebab, tidak diterimanya siswa di sekolah tersebut harus ada alasan yang jelas.’’ (radar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar