MALANG- Sejumlah sekolah di Kota Malang mengeluhkan kekurangan guru PNS. Yang paling banyak kekurangan guru adalah pada jenjang Sekolah Dasar (SD). Selain guru kelas, guru mata pelajaran olahraga juga sangat minim jumlahnya.
Menurut Kepala SDN Gadang 3, Jupri S,Pd, karena kekurangan guru olahraga maka sekolahnya pun meminjam guru dari sekolah lain. “Saat ini ada dua guru kelas yang masih sukwan, dan ada juga guru agama yang diberdayakan menjadi guru kelas,” ungkapnya.
Sementara guru olahraga yang mengajar di sekolah tersebut adalah guru lulusan SMK. Sebab selama ini sekolah tidak pernah mendapatkan guru olahraga. Kondisi yang hampir sama juga terjadi di SDN Merjosari 4. Disana ada beberapa guru yang meminjam dari SMP. Ada pula guru mata pelajaran yang diserahi tugas
menjadi wali kelas.
menjadi wali kelas.
“Kendalanya kalau kami ada program peningkatan kualitas guru maka tidak bisa menyentuh semua guru,” ujar Kepala SDN Merjosari 4, Winarno. Karena guru belum sepenuh-nya milik sekolah menurutnya banyak kebijakan yang tidak bisa menyentuh mereka. Misalnya saat sekolah mengagendakan pelatihan guru ternyata guru pinjaman tersebut sedang ada tugas di sekolah asalnya.
Menyikapi kekurangan guru ini Kabid Fungsional Tenaga Kependidikan Dikbud Kota Malang, Suyitno SH, mengakui kekurangan guru ini sebagai salah satu tan-tangan pendidikan di Kota Malang. Walau pun ia meyakinkan bahwa proses belajar mengajar di SD masih berjalan dengan baik. “Memang guru PNS nya kurang tapi ada guru sukwan yang bisa mencukupi kekurangan tersebut,” ujar Suyitno.
Dari data yang dihimpun Dikbud Kota Malang, kekurangan guru di SD mencapai 196 orang guru. Jumlah ini sudah dilaporkan kepada Badan Kepegawaian Daerah (BDK) Kota Malang. “Kuota tiap tahun dari pemerintah memang sedikit, sementara jumlah kebutuhan guru sangat banyak,” ujarnya. (malangpost)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar