MALANG – Bhumi Malang jadi lautan biru. Puluhan ribu Aremania dari
segala penjuru Malang Raya tumpah ruah di jalanan Kota Malang. Mereka
berkumpul merayakan ulang tahun ke-26 Arema Indonesia yang jatuh pada
tanggal 11 Agustus 2013, kemarin. Suporter pecinta Singo Edan ini tak hanya sekadar berkumpul. Sekitar
pukul 10.00 WIB, jalanan Sukarno Hatta yang sudah dibirukan oleh puluhan
ribu suporter, menjadi start awal pemberangkatan rombongan konvoi
Aremania. Barisan konvoi dipimpin mobil yang ditumpangi oleh drummer
Aremania, Cak No.
Mengenakan pakaian Indian yang jadi ciri khasnya saat memandu musik
untuk Aremania di Stadion Kanjuruhan, Cak No berdiri di atas mobil yang
berjalan pelan memimpin rombongan konvoi. Puluhan ribu Aremania yang
sudah tak sabar untuk membirukan jalanan Malang, mengikuti mobil
iring-iringan tersebut. Sambil terus membunyi-bunyikan klakson, konvoi Aremania bergerak ke
selatan menuju Jembatan Sukarno Hatta. Lalu, rombongan suporter klub
berlogo singa ini berbelok ke arah Betek, Jalan MT Haryono dan terus
bergerak ke timur. Begitu sampai di pertigaan pos polisi Jalan Ijen,
konvoi dipecah.
Sebagian Aremania melanjutkan rute lurus, melewati Oro-Oro Dowo hingga
Kayutangan. Sementara, belasan ribu suporter lainnya membentuk konvoi
baru untuk mengitari Jalan Ijen. Di sepanjang jalan Ijen, Aremania tak
henti-hentinya menyanyikan lagu sorak dukungan untuk Arema. ‘’Kami Arema, Salam Satu Jiwa, Di Indonesia, Kan Slalu Ada, Slalu
Bersama, Untuk Kemenangan, Hei, Kami Arema,’’ nyanyi Aremania, diiringi
tabuhan musik, layaknya sedang berada di tengah pertandingan Arema.
Selama beberapa jam, Aremania terus menggeber motornya untuk
memproklamirkan ulang tahun ke-26 Arema kepada seluruh warga Malang.
Setelah puas berkonvoi, Aremania tak langsung pulang. Puluhan ribu massa
suporter langsung menuju titik utama untuk berkumpul, yakni area kantor
Arema Jalan Kertanegara, tepat di depan kantor redaksi Malang Post.
Hingga malam hari, Aremania membuat area Stasiun Kota Baru padat.
Praktis sepanjang hari kemarin, kemacetan memang tak bisa dihindari. Presiden Klub Arema Indonesia, H Rendra Kresna menyebut kemacetan sudah hal yang lumrah bila melihat runtutan even di bulan Agustus.
Praktis sepanjang hari kemarin, kemacetan memang tak bisa dihindari. Presiden Klub Arema Indonesia, H Rendra Kresna menyebut kemacetan sudah hal yang lumrah bila melihat runtutan even di bulan Agustus.
‘’Kita ulang tahun pada saat arus mudik, tentu saja kemacetan tak bisa
dihindari. Bagi orang yang transit atau lewat Malang ya harap sabar.
Karena ini adalah ritual tahunan yang menjadi bukti fanatisme Aremania.
Tapi atas nama Arema, kami mohon maaf kepada pengguna jalan yang merasa
terganggu,’’ ungkap Rendra. Sementara itu, Drummer Aremania, Cak No sendiri berharap, Arema bisa
berprestasi lebih hebat lagi, usai diulangtahuni secara meriah seperti
kemarin.
‘’Dalam konvoi besar-besaran ini, Kita tentunya berharap agar prestasi
Arema semakin meningkat, nama Arema semakin besar, dan Aremania semakin
disegani,’’ tutur Cak No.
Saat berkumpul di Stasiun Kota Baru, Aremania dihibur oleh berbagai
penampilan musik. Can A Rock, band yang lahir dari kalangan suporter
Aremania, ikut memeriahkan acara puncak perayaan ulang tahun Arema dan
Aremania ke-26. ‘’Ya kami ikut tampil demi memeriahkan ultah Arema dan
Aremania,’’ ungkap Hadias, pentolan Can A Rock. (MPost)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar