MALANG - Rumah makan Ocean Garden (Taman Laut) di Jalan Trunojoyo Malang, kemarin siang berubah menjadi Ocean Heat (Lautan Api). Hanya dalam waktu 15 menit, api yang membara ini, meludeskan 60 persen
dari bangunan yang terbuat dari alang-alang dan bambu itu. Selain
membakar bangunan yang berdiri di atas tanah milik PT. Kereta Api
Indonesia (KAI) itu, api juga melalap gudang yang berisi peralatan dan
perabotan makan.
Kepada wartawan, Markus, pemilik Ocean Garden memperkirakan kerugian
mencapai Rp 100 juta. Kebakaran ini sendiri, masih dalam penyelidikan
anggota Satreskrim Polres Malang Kota. Informasi yang dihimpun Malang Post, kebakaran itu diketahui kali
pertama oleh salah seorang pengunjung yang sedang menikmati makan siang
di tempat tersebut. Pengunjung ini melihat atap yang terbuat dari alang-alang, sudah
mengepulkan asap dan memunculkan api. Melihat salah satu atap terbakar,
seketika itu beberapa karyawan rumah makan berteriak sambil berusaha
memadamkan api dengan air dari kamar mandi.
‘’Kami juga sempat berusaha mendorong atap alang-alang itu agar lepas
dan tidak membakar atap lainnya. Tapi hembusan angin yang kuat membuat
atap alang-alang yang membujur di sebelah barat dan selatan ikut
terbakar,’’ ujar salah seorang karyawan laki-laki yang enggan
menyebutkan namanya tersebut.
Sadar bila api sudah membesar, semua pengunjung yang masih menikmati
makanan di meha lainnya dan puluhan karyawan rumah makan berhamburan
keluar. ‘’Ada yang lewat pintu utama, ada juga yang lewat pintu
samping,’’ lanjut karyawan itu.
Tak pelak, kebakaran ini membuat anggota pos pengamanan Lebaran di depan
Stasiun Kota Baru berdatangan dan menghubungi PMK Kota Malang. Api baru
berhasil dijinakkan setelah tiga mobil PMK Kota Malang datang.
Sutiah, salah satu pemilik bedak PKL di sekitar lokasi kejadian
mengatakan, sekitar pukul 12.30, segerombolan pemuda tak dikenal bermain
petasan di pertigaan Jalan Gajah Mada dan Jalan Trunojoyo Malang.
‘’Saya lihat ada banyak pemuda bergerombol dan main petasan di dekat
dinding Ocean Garden,’’ ungkapnya. Namun dia tidak melihat secara jelas
apa yang terjadi selanjutnya. Yang dilihatnya hanyalah, api besar dan
membakar atap rumah makan.
Isu yang lantas beredar, penyebab kebakaran diakibatkan salah satu
pemuda yang bergerombol ini melemparkan petasan ke atap rumah makan
Ocean Garden. Namun, Kapolres Malang Kota, AKBP Totok Suharyanto SIK, M.Hum
menegaskan, terlalu dini bila menyimpulkan bahwa kebakaran tersebut
dikarenakan lemparan petasan.
‘’Yang pasti, kebakaran ini tidak menimbulkan korban jiwa. Petasan tidak
mungkin bisa naik,’’ katanya saat melihat lokasi kebakaran. Meski
demikian, mantan Kapolres Trenggalek ini langsung melakukan koordinasi
dengan Waka Polres Malang Kota, Kompol Wiyogo Pamungkas, Kasatreskrim,
AKP Arief Kristanto SH, SIK dan Kasat Intelkam, AKP Imam Solikin untuk
penyelidikan kebakaran tersebut. (MPost)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar