MALANG - Moratorium (penghentian) sementara usulan pembukaan program
studi baru di perguruan tinggi akan segera berakhir waktunya. Sesuai
janji pemerintah, pada 2014 mendatang kran pembukaan prodi baru sudah
dibuka. Karena itulah sejumlah perguruan tinggi sudah ancang-ancang
menyiapkan prodi baru. Salah satunya Universitas Negeri Malang (UM).
”Usulan baru yang mendesak dan sudah disiapkan juga didaftarkan yaitu
Fakultas Perhotelan dan Pariwisata,” ungkap Rektor UM, Prof Dr H Suparno
kepada Malang Post.
Pendirian fakultas ini menurutnya berawal dari keberadaan prodi
teknologi industri yang ada di Fakultas Teknik. Di Prodi tersebut
terdapat dua jurusan yaitu tata boga dan tata busana. Kedua program
tersebut sudah sangat eksis dan bahkan menghasilkan lulusan yang berdaya
saing. Karena itulah pengelolaannya akan dinaungi pada fakultas
perhotelan dan pariwisata sehingga bisa lebih pesat perkembangannya.
”Basis pembukaan fakultas ini ada pada program studi di Fakultas Teknik,
teknologi industri boga dan busana menjadi cikal bakalnya,” bebernya.
Pembukaan fakultas baru ini lanjutnya juga tidak lepas dari tugas UM
sebagai lembaga eks IKIP. Sehingga fakultas tersebut akan diarahkan pada
pengembangan dua jenis prodi yaitu sarjana perhotelan dan penyiapan
guru di SMK yang memiliki program perhotelan. ”Setahu saya belum ada
IKIP yang punya program kependidikan perhotelan dan pariwisata,” kata
dia.
Guru besar Fakultas Sastra UM ini menegaskan pembukaan fakultas ini
didasari pada kepekaan institusi, pimpinan dan civitas UM yang
memikirkan SMK yang punya prodi itu. Sehingga kebutuhan SDM guru disana
bisa terpenuhi dengan dibukanya fakultas baru di UM ini. ”Siapa lagi
kalo bukan universitas eks IKIP yang memberikan kepedulian ini, karena
ini merupakan mandat utama kependidikan,” bebernya.
Kalau UM sudah mantap dengan fakultas perhotelan dan pariwisata, namun
tidak demikian dengan fakultas kedokterannya. Meski sudah memiliki 15
dokter yang mengabdi di Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK), namun pembukaan
FK belum akan dilakukan dalam waktu dekat ini. ”FK belum kami usulkan,
tapi sudah ada cikal bakal yang akan menjadi pengembangannya yaitu prodi
kesehatan masyarakat yang sudah dibuka tahun ini,” tegasnya.
Suparno menambahkan membuka prodi baru di perguruan tinggi harus
berdasarkan alasan yang kuat. Seperti memertimbangkan kebutuhan dan masa
depan lulusan agar tidak justru menjadi beban bagi kampus. ”Jangan
sampai lepas dari tanggung jawab, akan jadi beban kampus kalau lulusan
tidak punya masa depan,” pungkasnya. (MPost)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar