MALANG - UIN Maliki Malang akan melaksanakan program matrikulasi kepada
mahasiswa baru. Program tersebut akan dilaksanakan di Ma'had Aly selama
satu tahun. Mahasiswa baru wajib tinggal di Ma’had untuk mengikuti
program pembinaan tersebut.
"Ada dua hal yang menjadi agenda matrikulasi, yaitu kema'hadan dan
bahasa arab," ungkap Rektor UIN Maliki, Prof Dr H Mudjia Rahardjo kepada
Malang Post.
Menurutnya tradisi wajib satu tahun di ma'had ini dilakukan agar lulusan
UIN Maliki menjadi lulusan yang berjiwa ulama dan ilmuwan, serta
ilmuwan yang ulama. Karena itulah para calon ilmuwan tersebut harus
tinggal di pondok dan mengikuti serangkaian program dan pembinaan
khusus. Ma'had UIN Maliki sudah integral dengan pengenbangan akademik.
"Seluruh program ma'had sama dengan kegiatan akademik, jadi keduanya
sudah menjadi satu" tegasnya.
Mantan Pembantu Rektor 1 UIN Maliki ini menuturkan pandangan UIN Maliki
adalah mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan agama.
Sebab menurutnya ilmu semuanya dari Allah. Saat belajar Kimia harus
disandingkan dengan Al Quran, begitu pula saat belajar biologi dan ilmu
lainnya. ”Semua ilmu adalah agama, sumbernya dari Allah," kata dia.
Karena itulah menurutnya semua mahasiswa harus disamakan persepsi atau
cara pandangnya dalam melihat ilmu. Penyamaan persepsi itu dilakukan
dalam ma'had. "Sebenarnya semua orang tua ingin anaknya tinggal di
ma'had, tapi karena kapasitasnya terbatas maka hanya bisa satu tahun
saja," bebernya.
Ma'had Aly lanjutnya tidak sekadar asrama. Selama tinggal di sana
mahasiswa akan didampingi musyrifah atau kakak pendamping yang telah
diseleksi. Saat ini sudah ada 200 musyrifah yang siap mendampingi
mahasiswa baru. Ada sekitar 600 pendaftar yang ingin menjadi musyrifah,
dan hanya 200 yang lolos seleksi. Mereka harus memiliki keunggulan
dalam hal bahasa dan juga ada syarat IPK minimalnya.
Ma'had Aly UIN Maliki memiliki kapasitas maksimal 3000 mahasiswa. Karena
itupula penerimaan mahasiswa baru maksimal sebesar angka itu. Walaupun
sebenarnya peminat UIN Maliki mencapai puluhan ribu orang. ”Tahun ini
peminat UIN Maliki naik drastis, tapi karena kapasitas kami terbatas
sehingga tidak bisa menampung lebih dari 3000 orang,” ujarnya. (MPost)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar