MALANG – Arema Indonesia sedang meretas mimpi. Menjadi pelopor klub
sepakbola berbasis industri di liga Indonesia. Salah satu upaya
mewujudkan visi itu adalah dengan membangun stadion homeground sendiri.
Cita-cita ini diungkapkan oleh segenap manajemen dan petinggi klub Singo
Edan, saat tasyakuran ultah ke-26 di kantor Arema, Jalan Kertanegara,
siang kemarin (11/8).
CEO Arema, Iwan Budianto menyebutkan, punya stadion sendiri menjadi
salah satu harapan utama dari manajemen, untuk segera masuk ke era
industri sepakbola.
Sampai saat ini, Arema berusaha mewujudkan mimpi sebagai klub sepakbola
yang mandiri dan bisa menghidupi diri sendiri. Khususnya pendapatan
tiket serta sponsor.
‘’Semoga Arema bisa menjadi klub yang mandiri, menjadi klub pertama yang
beranjak ke era industri sepakbola Indonesia. Untuk mewujudkan itu,
kita butuh stadion sendiri. Mohon diamini,’’ ungkap IB, sapaan akrabnya,
saat memberi sambutan dalam tasyakuran ultah ke-26.
Mimpi manajemen klub berlogo singa untuk memiliki stadion homeground itu
tak lepas dari kebutuhan Arema untuk berdiri di atas kaki sendiri.
Menurut IB, memiliki stadion homeground, berarti selangkah lebih dekat
menuju klub sepakbola yang makin mandiri. Namun, sampai saat ini belum
ada cetak biru atau maket stadion.
Hanya saja, IB menyebut bahwa kapasitas stadionnya melebihi kandang
Arema saat ini, Stadion Kanjuruhan. ‘’Kita ingin punya stadion dengan
kapasitas 60 ribu orang. Dengan kapasitas tersebut, kami cukup yakin
Aremania bakal semakin nyaman dalam bersorak sorai mendukung tim
pujaannya,’’ ungkap CEO yang saat muda sudah menjadi suporter untuk
Arema tersebut.
Saat ini, Arema masih menyewa Stadion Kanjuruhan dari Pemerintah
Kabupaten Malang, untuk dijadikan homeground pertandingan. Kapasitas
stadion sendiri masih sekitar 45 ribu penonton. Selama kompetisi
2012/2013, rata-rata Aremania yang memadati stadion selalu di atas 25
ribu penonton.
Pada pertandingan big match, jumlah suporter mencapai kapasitas maksimal
tiket yang dicetak. Kebocoran tiket sendiri di bawah 5 persen.
Praktis, fakta bahwa Arema menjadi klub sepakbola berpendapatan tiket
tertinggi di Indonesia dengan kebocoran paling rendah, membuat harapan
memiliki stadion sendiri disambut baik. Khususnya oleh founding father Arema yang tersisa, Ovan Tobing. Menurut
Ovan, apabila Arema memiliki stadion sendiri, kemenangan dan gelar
juara bisa semakin manis dan sakral. ‘’Kalau kita menang di stadion sendiri, rasanya kemenangan itu lebih
sacral. Kalau kita jadi juara, di stadion sendiri, itu memiliki banyak
arti. Semoga mimpi memiliki stadion sendiri bisa kita wujudkan,’’ tegas
Ovan.
Sementara itu, Presiden Klub Arema, H Rendra Kresna menyebut, impian
mempunyai stadion sendiri masih belum bisa terwujud dalam waktu dekat
ini.
‘’Kalau dalam waktu dekat ini, satu dua tahun ke depan, masih belum
bisa. Kita masih fokus pada pembentukan skuad,’’ tutur Rendra kepada
Malang Post. Namun, mimpi Arema menjadi klub yang memiliki stadion sendiri bukannya
mustahil. Bupati Malang ini menjelaskan, ada beberapa persyaratan utama
yang harus diwujudkan Arema agar mimpi stadion homeground bisa
terealisasi.
‘’Kalau stadion yang sekarang terus terisi penuh, sponsor hebat bisa
masuk ke Arema. Andai kita terus konsisten selama lima tahun untuk
memperoleh surplus keuangan, mimpi punya stadion sendiri tidak mustahil,
bisa jadi kenyataan,’’ tandas Rendra. (MPost)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar