KOTA BATU- Dampak pembatasan solar bersubdidi oleh Pertamina mulai berimbas di Batu. SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) yang terkena pembatasan itu salah satunya SPBU Jalan Panglima Sudirman. Rudi Hartono, supervisor SPBU Jalan Panglima Sudirman Kota Batu mengatakan, surat pemberitahuan pembatasan solar bersubsidi dari Pertamina diterima 7 April lalu. Isinya, bahwa pengiriman solar hanya dilakukan dua hari sekali.
”Seperti Senin (8/4) lalu solar bersubsidi tidak dikirim dan pengiriman baru dilakukan Selasa (9/4). Rabu (10/4) juga tidak dikirim, baru Kamis kemarin (11/4) baru dikirim lagi. Kondisi ini akan berlangsung hingga awal Mei mendatang,” bebernya. Tidak dikirimnya solar setiap hari tersebut berakibat pada habisnya pasokan. Puluhan mobil penumpang umum jurusan Batu-Ngantang-Kasembon maupun truk-truk harus putar balik mencari SPBU lain yang menyediakan solar bersubsidi. ”Ada beberapa kendaraan yang kecele,” ujar dia.
Sebelum adanya surat pemberitahuan dari Pertamina, lanjutnya, setiap hari SPBU ini mendapat pasokan solar 8.000 liter dengan daya jual 6.000 hingga 7.000 liter per hari. Sekarang meski Pertamina mengirim dua hari sekali, pasokannya tetap 8.000 liter. Sehingga kelangkaan solar dengan harga Rp 4.500 per liter terjadi. (radar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar