Malah Lebih Suka kalau Main di Amatir
MALANG KOTA – Persema bakal
semakin berat berjuang memutihkan sanksi degradasi ke divisi tiga pada
kongres tahunan PSSI di Surabaya Juni mendatang. Itu karena tidak ada
dukungan dari Wali Kota Malang Peni Suparto terhadap pemutihan sanksi
tersebut. Malah Peni menyatakan lebih senang jika Persema bermain di
divisi tiga atau kompetisi amatir yang paling bawah. Dengan demikian,
Persema bisa lebih fokus dalam pembinaan pemain muda.
”Selama PSSI masih
carut-marut seperti sekarang, kami lebih suka Persema bermain di liga
amatir karena bisa fokus ke pembinaan,” ucap Peni Suparto setelah
membuka turnamen Piala Danone di lapangan Rampal, Sabtu (13/4). Karena
itu, Peni menegaskan tidak akan membantu manajemen Persema terkait
permohonan pemutihan sanksi kepada PSSI. ”Kami tidak akan melakukan itu
(permohonan pemutihan).
Kami terima saja sanksi dari PSSI,” ujar dia.
Peni juga menyoroti konflik yang masih terjadi di PSSI. Menurut dia,
selama konflik masih terjadi di internal PSSI, tentunya menjadi kurang
menarik bagi Persema. Peni mengakui manajemen Persema sekarang tidak
pernah melakukan komunikasi dengan dirinya. Itu setelah pengelolaan
Persema mandiri lantaran tidak boleh menggunakan anggaran dari APBD
pemkot. Untuk itu, kalau Persema bermain ke divisi tiga, pengelolaan tim
berjuluk
Laskar Ken Arok itu akan berada di tangan PSSI. Artinya, sisi
pendanaan Persema akan ditopang dengan APBD. Dengan demikian, PSSI
nantinya akan fokus dalam menjaring dan membina pemain muda dari
kompetisi internal. Persema terkena sanksi PSSI era Nurdin Halid 2011
lalu lantaran membelot dari ISL ke IPL. Saat itu Persema yang awalnya
dikelola Pemkot Malang diserahkan kepada konsorsium Mitra Bola Indonesia
(MBI). (radar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar