MALANG KOTA – Terputusnya jaringan serat fiber optic di bawah laut
Batam dan jaringan Sumatera beberapa waktu lalu, membuat kapasitas
jaringan internet Smartfren terganggu akhir Maret lalu. Meski begitu,
kejadian itu tidak terlalu mengganggu penjualan produk- produk Smarfren.
Seperti diketahui, pada akhir Maret lalu, pelanggan Smartfren tidak
bisa menggunakan layanan akses internet sebagaimana mestinya.
Sejumlah
situs luar negeri pun sulit diakses. Beruntung, hal itu tidak sampai
berakibat buruk bagi Smartfren. ”Dari sisi penjualan, nggak ada
masalah,” ujar Public Relation Regional East Java dan Bali, Rany
Safitri, kemarin (14/4). Apalagi, Smartfren langsung menerapkan strategi
agar pelanggannya tidak kabut. Salah satunya, memberi kompensasi berupa
tambahan 50 persen volume atau kuota dari paket layanan data utama yang
dibeli atau diperpanjang pelanggan.
PACU LAYANAN: Customer service salah satu operator seluler saat melayani pelanggan. |
Bukan hal yang aneh bila Smartfren
memberikan perhatian spesial bagi pelanggan layanan datanya. Pasalnya,
layanan ini memberikan kontribusi yang besar bagi operator yang bergerak
di jaringan CDMA. ”Pelanggan kami yang menggunakan layanan data,
persentasenya 80 persen,” kata Deputi Regional Head Smartfren of East
Java Bali, Imam Bukori, beberapa waktu lalu. Ada sejumlah produk layanan
data yang ditawarkan, mulai dari paket untuk modem, android, hingga
Blackberry. ”Bahkan untuk modem, secara nasional ada sejuta aktivasi
dalam delapan bulan ini,” ujar dia. Imam berharap, pada tahun 2013,
Smartfren bisa menggenjot jumlah pelanggan, maupun omzet dari
perusahaannya. (radar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar